Iklan

Menu Bawah

Semua makhluk-Nya pasti akan menemui Allah, asalkan tidak syirik

Redaksi
Jumat, 27 November 2015, Jumat, November 27, 2015 WIB Last Updated 2023-02-01T18:59:08Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Sesungguhnya setiap umat mengikuti apa yang mereka sembah ...
Mereka yang menyembah selain Allah seperti berhala dan tuhan-tuhan yang lain akan berjatuhan ke neraka ...
Hingga yang tinggal hanyalah mereka yang menyembah Allah, baik orang-orang yang saleh maupun orang yang jahat dan sejumlah orang dari ahlul kitab ...

Pertama kali orang² Yahudi dipanggil ...
Dan Allah akan bertanya kepada mereka: 'Apa yang kamu sembah?' ...
Mereka menjawab:'Kami menyembah Uzair putra Allah'...
Maka akan dikatakan kepada mereka: 'Kalian adalah para pendusta! Karena Allah tidak pernah mengambil istri atau memiliki anak.' ...
'Apa yang sekarang kalian inginkan?' ...
Mereka menjawab; 'Kami sangat haus ya Rabb, maka berilah kami minum.' ...
Maka mereka digiring dan ditunjukan, 'Minumlah' ...
Pada saat itulah mereka akan dikumpulkan di dalam api neraka yang bentuknya seperti fatamorgana yang saling merusak satu sama yang lainnya ...
Kemudian mereka akan ditenggelamkan ke dalam api neraka ...

Berikutnya orang-orang Nashrani akan dipanggil, 'Apa yang kamu sembah?' ...
Mereka menjawab; 'Yesus putra Allah'...
Maka dikatakan kepada mereka: 'Kalian adalah para pendusta! Karena Allah tidak pernah mengambil istri atau memilik anak'. 'Apa yang sekarang kalian inginkan?'...
Maka mereka menjawab sebagaimana orang Yahudi dan akhirnya dilemparkan ke dalam api neraka ...

Dan yang tetap tinggal adalah mereka yang hanya beribadah kepada Allah ...
Baik itu orang saleh atau orang yang berbuat kejahatan ...
Sesungguhnya para muslimin akan melihat-Nya kelak pada hari kiamat tanpa merasa kesulitan sebagaimana melihat matahari yang terang benderang atau bulan purnama serta tidak ada mendung sedikitpun yang akan menghalangi penglihatan ...

Allah akan mendatangi mereka dalam bentuk yang mendekati gambaran mereka tentang Dia dalam benak mereka ...
Kemudian dikatakan kepada mereka; 'Apa yang kalian tunggu? Setiap bangsa mengikuti tuhan yang disembahnya didunia' ...
Mereka akan menjawab; 'Kami meninggalkan orang-orang di dunia ketika kami sedang sangat membutuhkan mereka dan kami tidak mengambil mereka sebagai tandingan. Sekarang kami sedang menunggu Rabb kami yang kami sembah' ...
Maka Allah akan berkata; 'Akulah Rabb kalian' ...
Para mukmin akan senantiasa berkata, sebanyak dua atau tiga kali; 'Kami tidak menyekutukan Allah.' ...
Namun sebaliknya, orang² munafik tidak menyangkal secara tegas, yang disebabkan karena keragu²an mereka mengenai Islam ...

Akhirnya jembatan shirathal mustaqim pun dibentangkan diatas neraka ...
Orang² ahli surga, akan melewati jembatan shiroth secara beragam, ada yang dengan berlari secepat kilat, berjalan ataupun merangkak ...
Ketika melewati jembatan shirathal mustaqim, mereka seraya berkata dng berulang-ulang, 'Selamatkanlah kami, selamatkanlah kami Ya Allah' ...
Dan yang tersisa adalah ahli neraka, mereka dihantam oleh gelombang berkali-kali hingga masuk ke dalam neraka ...

Sesungguhnya orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi keimanan atau sedikit sekali keimanannya, maka ia akan dikeluarkan dari neraka, setelah di dalamnya mereka menjadi arang ...
Kemudian mereka mendapatkan rahmat hingga mereka dapat keluar dari neraka dan dilemparkan ke pintu-pintu surga. ...
Dan satu kaum dari umat Rasulullah SAW. kelak akan keluar dari neraka dengan syafaat beliau ...
Mereka disebut sebagai ahli Jahanam (Jahanamiyyun) atau mantan penghuni Jahanam ...

Sesungguhnya para penghuni surga tidak akan merasakan kematian lagi, sehingga para penghuni surga tidak akan mati karena sangat bahagianya, setelah mendapatkan karunia dan kenikmatan yang luar biasa yakni surga ...
Dan para penghuni neraka juga tidak akan merasakan kematian lagi, sehingga para penghuni neraka tidak akan mati karena penyesalan yang amat mendalam, setelah mendapatkan pedihnya siksaan neraka ...

Setiap makhluk-Nya telah ditetapkan tempatnya, apakah di surga atau neraka, namun bagaimanapun juga, kita harus tetap berusaha supaya bisa masuk surga ...
Apabila ia memang ahli surga, apapun perbuatannya ketika di dunia, apakah itu perbuatan baik ataukah jahat, namun pada akhirnya, sebelum wafat ia akan melakukan perbuatan ahli surga, sehingga akan menjadi penghuni surga ...
Apabila ia memang ahli neraka, apapun perbuatannya ketika di dunia, apakah itu perbuatan baik ataukah jahat, namun pada akhirnya, sebelum wafat ia akan melakukan perbuatan ahli neraka, sehingga akan menjadi penghuni neraka ...
Walaupun setiap makhluk-Nya telah ditetapkan tempatnya, apakah di surga atau neraka, namun bagaimanapun juga, kita harus tetap berusaha supaya bisa masuk surga ...
Segala sesuatu yang telah ditetapkan akan dimudahkan oleh Allah ...

QS.4. An Nisaa':

إِنَّ ٱللَّهَ لاَ يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ وَإِن تَكُ حَسَنَةً يُضَـٰعِفْهَا وَيُؤْتِ مِن لَّدُنْهُ أَجْراً عَظِيماً

40. Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar[Allah tidak akan mengurangi pahala orang-orang yang mengerjakan kebajikan walaupun sebesar zarrah, bahkan kalau dia berbuat baik pahalanya akan dilipat gandakan oleh Allah.].

Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abdul 'Aziz Telah menceritakan kepada kami Abu 'Umar Hafsh bin Maisarah dari Zaid bin Aslam dari 'Atha bin Yasar dari Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu dia berkata: sejumlah orang pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata; 'Ya Rasulullah, apakah kami dapat melihat Allah pada hari kiamat? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab. 'Ya, ' apakah kalian merasa kesulitan melihat matahari yang terang benderang serta tidak ada mendung?" Mereka berkata: "Tidak wahai Rasulullah!" lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kalian merasa kesulitan melihat rembulan pada malam purnama yang tidak ada mendung dibawahnya?", mereka berkata; "Tidak, wahai Rasulullah!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kalian akan melihat-Nya kelak pada hari kiamat tanpa merasa kesulitan sebagaimana kalian melihat salah satu dari keduanya.
Pada hari kiamat, sang penyeru akan mengumumkan, setiap umat mengikuti apa yang mereka sembah. Maka mereka yang menyembah selain Allah seperti berhala dan tuhan-tuhan yang lain akan berjatuhan ke neraka.
Hingga yang tinggal hanyalah mereka yang menyembah Allah baik orang-orang yang saleh maupun orang yang jahat dan sejumlah orang dari ahlul kitab. Kemudian orang Yahudi akan dipanggil, Allah akan bertanya kepada mereka: 'Apa yang kamu sembah?'. Mereka menjawab; 'Kami menyembah Uzair putra Allah'. Maka akan dikatakan kepada mereka; 'Kalian adalah para pendusta! Karena Allah tidak pernah mengambil istri atau memiliki anak'. 'Apa yang sekarang kalian inginkan?' Mereka menjawab; 'Kami sangat haus ya Rabb, maka berilah kami minum'. Maka mereka digiring dan ditunjukan, 'Minumlah'. Pada saat itulah mereka akan dikumpulkan di dalam api neraka yang bentuknya seperti fatamorgana yang saling merusak satu sama yang lainnya. Kemudian mereka akan ditenggelamkan ke dalam api neraka.
Setelah itu orang-orang Nashrani akan dipanggil, 'Apa yang kamu sembah?' Mereka menjawab; 'Yesus putra Allah'. Maka dikatakan kepada mereka: 'Kalian adalah para pendusta! Karena Allah tidak pernah mengambil istri atau memilik anak'. 'Apa yang sekarang kalian inginkan?' Maka mereka menjawab sebagaimana orang Yahudi dan akan dilemparkan ke dalam api neraka.
Kemudian yang tetap tinggal adalah mereka yang hanya beribadah kepada Allah. Baik itu orang saleh atau orang yang berbuat kejahatan. Allah akan mendatangi mereka dalam bentuk yang mendekati gambaran mereka tentang Dia dalam benak mereka. Akan dikatakan kepada mereka; 'Apa yang kalian tunggu? Setiap bangsa mengikuti tuhan yang disembahnya didunia'. Mereka akan menjawab; 'Kami meninggalkan orang-orang di dunia ketika kami sedang sangat membutuhkan mereka dan kami tidak mengambil mereka sebagai tandingan. Sekarang kami sedang menunggu Rabb kami yang kami sembah.' Maka Allah akan berkata: 'Akulah Rabb kalian', mereka akan senantiasa berkata, sebanyak dua atau tiga kali; 'Kami tidak menyekutukan Allah.' [Allah menampakkan diri-Nya dalam wujud sesuatu seperti kebanyakan dalam benak orang² muslim, namun para mukmin menyangkal, karena kekuatiran untuk menyekutukan Allah yang memang belum pernah dilihat mereka ketika didunia, dan sebaliknya, orang² munafik tidak menyangkal secara tegas, karena keragu²an mereka] (No. Hadist: 4215 dari KITAB SHAHIH BUKHARI)

Hannad menceritakan kepada kami, Abu Muawiyah menceritakan kepada kami, dari Al A'masy, dari Abu Sufyan, dari Jabir, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Sebagian orang dari ahli tauhid diadzab di neraka hingga di dalamnya mereka menjadi arang. Kemudian mereka mendapatkan rahmat hingga mereka dapat keluar (dari neraka) dan dilemparkan ke pintu-pintu surga." Beliau melanjutkan, "Ahli surga memercikkan air kepada mereka. Mereka tumbuh seperti tumbuhnya biji di muatan air bah. Lalu, mereka masuk ke dalam surga."
Shahih: Ash-Shahihah (2451). -dari Sahih Sunan Tirmidzi-

Salamah bin Syabib menceritakan kepada kami, Abdurrazaq menceritakan kepada kami, Ma'mar mengabarkan kepada kami, dari Zaid bin Aslam, dari Atha' bin Yasar, dari Abu Sa'id Al Khudri. Bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi keimanan akan dikeluarkan dari neraka."
Shahih: Muttafaq alaih.

Muhammad bin Basyar menceritakan kepada kami, Yahya bin Sa'id menceritakan kepada kami, Hasan bin Dzakwan menceritakan kepada kami, dari Abu Raja Al Utharidi, dari Imran bin Hushain, dari Nabi SAW. Beliau bersabda, "Sungguh satu kaum dari umatku kelak akan keluar dari neraka dengan syafaatku. Mereka disebut sebagai ahli Jahanam (Jahanamiyyun) -seperti sebutan bagi mantan Napi, karena pernah dipenjara-."
Shahih: Ibnu Majah (4315); Al Bukhari.

Qutaibah menceritakan kepada kami, Abdul Aziz bin Muhammad menceritakan kepada kami dari Al Ala' bin Abdurrahman, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW. bersabda, "Allah akan mengumpulkan manusia di hari Kiamat pada satu tanah lapang, kemudian Rabb pemilik semesta alam muncul dihadapan mereka. Allah kemudian berfirman, "Bukankah setiap manusia itu mengikuti apa yang disembahnya?' Lalu dibuatkan salib bagi orang yang menyembahnya, dibuatkan gambar bagi orang yang menyembah gambar, dibuatkan api bagi orang yang menyembah api. Mereka semua mengikuti apa yang mereka sembah. Kemudian tinggal kaum muslimin, Rabb pemilik semesta alam muncul di hadapan mereka. Allah berfirman, 'Tidakkah kalian mengikuti orang-orang itu?' Mereka menjawab, 'Kami berlindung kepada Allah dari (adzab)-Mu, kami berlindung kepada Allah dari (adzab)-Mu. Allah-lah Tuhan kami. Inilah tempat kami sehingga kami dapat melihat Rabb kami'. Allah lalu memerintahkan kepada mereka dan memperteguh (hati) mereka. Dia berbalik dan muncul kembali. Dia berfirman, 'Tidakkah kalian mengikuti orang-orang itu?' Mereka menjawab, 'Kami berlindung kepada Allah dari (adzab)-Mu, kami berlindung kepada Allah dari (adzab)-Mu. Allah-lah Tuhan kami. Inilah tempat kami hingga kami dapat melihat Rabb kami'. Dia lalu memerintahkan mereka dan memperteguh (hati) mereka." Mereka (para sahabat) bertanya, 'Apakah kami dapat melihat-Nya, wahai Rasulullah?". Beliau bertanya, "Apakah kalian terhalangi dalam melihat bulan dimalam bulan purnama?" Mereka menjawab, "Tidak, wahai Rasulullah!" Beliau bersabda, "Sesungguhnya kalian tidak akan terhalangi dalam melihat-Nya pada saat itu. Allah lalu berbalik, kemudian muncul kembali dan memperkenalkan diri-Nya kepada mereka. Allah berfirman. 'Aku adalah Tuhan kalian, ikutilah Aku!'. Kaum muslimin pun berdiri dan jembatan shirathal mustaqim pun diletakkan. Mereka (kaum muslimin) dapat melewatinya seperti larinya seekor kuda yang bagus tsehat) dan seperti penunggang kuda (yang mahir). Ucapan yang mereka katakan kepada Allah adalah, 'Selamatkanlah (kami), selamatkanlah (kami)'. Kemudian yang tersisa adalah ahli neraka. Mereka dihantam oleh gelombang ke neraka. Kemudian dikatakan kepada neraka, 'Apakah kamu telah penuh?' Neraka menjawab, 'Apakah masih ada lagi?' Lalu mereka kembali dihantam gelombang hingga masuk ke neraka. Kemudian dikatakan kepada neraka, 'Apakah kamu telah penuh?'. Nereka menjawab, 'Apakah masih ada lagi?' Hingga akhirnya mereka semua dimasukkan ke dalam neraka. Ar-Rahman (Allah) lalu meletakkan kaki-Nya ke dalam neraka. Sebagian dari mereka berkumpul dengan sebagian yang lain (maksudnya pada bagian² neraka). Allah bertanya. 'Apakah sudah cukup?' Neraka menjawab, 'Cukup, cukup'. Setelah Allah memasukkan ahli surga ke dalam surga dan ahli neraka ke dalam neraka, dikatakan kepada mereka, 'Wahai ahli surga!' Ahli surga lalu terlihat takut. Lalu dikatakan kepada ahli neraka, 'Wahai ahli neraka!'. Mereka terlihat gembira dan senang, karena mereka mengharapkan syafaat. Lalu dikatakan kepada ahli surga dan ahli neraka, 'Apakah kalian mengetahui apa ini?' Mereka menjawab, 'Kami telah mengetahuinya, itu adalah kematian yang ditugaskan menjemput kami'. Lalu kematian itu dibaringkan, dan setelah itu disembelih di atas pagar pembatas antara surga dan neraka. Lalu dikatakan, 'Wahai ahli surga, kalian kekal abadi dan tidak akan ada kematian! Wahai ahli neraka, kalian kekal abadi di neraka dan tidak ada kematian!'"
Shahih: Takhrij Ath-Thahawiyah (576); Muttafaq alaih, dengan hadits yang sama, namun lebih ringkas.

Abdu bin Humaid menceritakan kepada kami, Ubaidullah bin Musa mengabarkan kepada kami dari Israil dari As-Suddi, ia berkata, "Aku pernah bertanya kepada Murrah Al Hamdani tentang firman Allah SWT,

وَإِن مِّنكُمْ إِلاَّ وَارِدُهَا كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ حَتْماً مَّقْضِيّاً

'Dan tidak ada seorangpun dari pada kalian, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.' (Qs. Maryam [19]: 71)

Maka ia menceritakan kepadaku bahwa Abdullah bin Mas'ud pernah bercerita kepadanya, ia berkata, 'Rasulullah SAW pernah bersabda, 'Semua manusia akan mendatangi neraka, kemudian mereka kembali dengan membawa amal-amal mereka. Yang pertama kembali dari mereka seperti kilat, kemudian seperti angin, kemudian seperti lari kuda, kemudian seperti orang yang mengendarai —melarikan— unta, kemudian seperti larinya seorang laki-laki, kemudian seperti jalannya seorang laki-laki'."
Shahih: Ash-Shahihah (311).

Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Nadhr bin Ismail Abui Mughirah menceritakan kepada kami dari Al A'masy dari Abu
Shalih dari Abu Sa'id Al Khudri RA, ia berkata, "Rasulullah SAW. pernah membaca ayat,

وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ ٱلْحَسْرَةِ إِذْ قُضِىَ ٱلأَْمْرُ وَهُمْ فِى غَفْلَةٍ وَهُمْ لاَ يُؤْمِنُونَ

'Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman.' (Qs. Maryam [19]: 39).

Lalu beliau bersabda, 'Kematian didatangkan. Ia seperti domba yang sangat bagus. Ia diperintahkan untuk berdiri di atas sebuah batas antara surga dan neraka. Kemudian terdengar seseorang berkata, 'Wahai penghuni surga.' Mendengar suara itu, para penghuni surga segera mendongakkan kepala mereka. Seseorang itu kembali berkata, 'Wahai penduduk neraka.' Mendengar suara itu, penduduk neraka pun mendongakkan kepala mereka. Seseorang itu berkata lagi, 'Apakah kalian mengenal siapakah ini?' Penghuni surga dan penghuni neraka menjawab, 'Tentu saja. Itu adalah kematian.' Selanjutnya, kematian itu dibaringkan dan disembelih. Seandainya Allah tidak menetapkan kehidupan juga keabadian bagi para penghuni surga di dalam surga, niscaya mereka akan mati karena bahagia —melihat kematian sudah disembelih (dimusnahkan)—, dan seandainya Allah tidak menetapkan kehidupan juga keabadian bagi para penghuni neraka di dalam neraka niscaya mereka akan mati karena penyesalan yang amat dalam. "
Shahih: Selain; "Seandainya Allah tidak menetapkan..." Lihat hadits sebelumnya (2558). -dari Shahih Sunan Tirmidzi-

Hasan bin Ali Al Hulwani menceritakan kepada kami, Abdullah bin Numair dan Waki' menceritakan kepada kami, dari Al A'masy, dari Sa'd bin Ubaidah, dari Abu Abdullah ArRahman AsSulami, dari Ali. Ia berkata, "Ketika kami sedang bersama Rasulullah, saat itu beliau sedang bersimpuh di atas tanah, lalu beliau mendongakkan kepalanya ke atas langit. Beliau bersabda, 'Tidak ada seorang pun di antara kalian melainkan telah diketahui —Waki' mengatakan, "Telah ditulis,"— tempatnya di neraka atau di surga."' Para sahabat berkata, "Bolehkah kami hanya berpangku tangan, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Jangan, tetaplah berusaha. Segala sesuatu yang telah ditetapkan akan dimudahkan (oleh Allah) ".
Shahih: Ibnu Majah (78) Muttafaq alaih.
Komentar

Tampilkan

Terkini

NamaLabel

+