Iklan

Menu Bawah

FAKTOR BENCANA MENURUT AL QUR'AN DAN SUNNAH

Redaksi
Senin, 23 Januari 2012, Senin, Januari 23, 2012 WIB Last Updated 2023-02-11T13:32:50Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Untuk kesekian kalinya kita tertimpa musibah. Secara beruntun, dari Sumatra Barat, Mentawai, banjir Wasior, Gunung Merapi Jogja, dan lain-lain yang sedang mengancam. Bukan hanya ribuan nyawa yang hilang tapi banyak infrastuktur baik rumah, gedung pemerintahan, gedung sekolah dan lain-lain telah hancur. Padahal untuk membangunnya dibutuhkan milyaran bahkan triliyunan rupiah. 

Kesekian kalinya pula kita bertanya-tanya, apakah gerangan yang terjadi sehingga sebagian besar bumi Indonesia rawan terjadi gempa dan musibah-musibah yang lain. Konon menurut ahli geologi, bahwa Indonesia pada posisi rawan gempa karena berdiri diatas lempeng tektonik yang bisa bergerak dan bergeser kapanpun. Namun mengapa baru belakangan ini lempeng-lempeng tersebut mudah dan sering bergerak?? Dan mengapa pula gunung-gunung mudah meletus, tsunami yang datang tanpa sinyal dan prediksi??

Kalau toh para ahli atau alat canggih mampu memprediksi terjadinya bencana, lantas apakah mereka juga mampu untuk memprediksi kapan waktu akan terjadinya bencana tersebut. Sekali-kali tidak. Bahkan sungguh mereka pun tidak dapat memprediksi nasib mereka sendiri jika bencana itu datang menimpa mereka.

FAKTOR-FAKTOR YANG MENGUNDANG BENCANA
Merujuk pada al-Qur’an, bencana itu datang karena beberapa faktor, di antaranya adalah:

1.       Maraknya “kesyirikan”
      Alloh Ta’ala berfirman (surat al An’am: 64-65)

64. Katakanlah: "Allah menyelamatkan kamu dari bencana itu dan dari segala macam kesusahan, Kemudian kamu kembali mempersekutukan-Nya."
65. Katakanlah: " dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran kami silih berganti agar mereka memahami(nya)".(QS al An’am/6:64-65)

Keterangan: azab yang datang dari atas seperti hujan batu, petir dan lain lain. yang datang dari bawah seperti gempa bumi, banjir dan sebagainya.

Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)." (QS ar Ruum/30:42)

2.       Kemaksiatan yang merajalela
Firman Alloh Ta’ala (surat ar Ruum/30: 41)

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (QS ar Ruum/30:41)

Ibnu Katsir menafsirkan: “di laut” maksudnya wilayah yang ada di pesisir laut/pantai. Sedangkan “perbuatan mereka” maksudnya adalah karena banyaknya maksiat yang mereka lakukan. Wallohu A’lam

Juga firman Alloh Ta’ala (surat al Isro’/17: 85)

 “Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. yang demikian itu Telah tertulis di dalam Kitab (Lauh mahfuzh) (al Isro’/17:48)

Dan banyak lagi ayat-ayat al Qur’an yang menginformasikan tentang hal ini, termasuk bencana yang menimpa kaum Nuh, ‘Ad, Tsamud, Madyan dll karena kemusyrikan, kemaksiatan serta keangkuhan mereka (tidak mau menerima yang haq) padahal telah jelas keterangan yang haq (al-Qur’an) dari Alloh namun mereka lebih memilih kesesatan. 
Komentar

Tampilkan

Terkini

PUISI

+