Iklan

Menu Bawah

Telepon Anies, Hensat: Perjanjian Rp 50 M dengan Sandi Selesai karena Menang Pilgub DKI sesuai Perjanjian!!

Redaksi
Rabu, 08 Februari 2023, Rabu, Februari 08, 2023 WIB Last Updated 2023-02-08T02:38:41Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Jakarta - Kehebohan isu perjanjian utang Rp 50 Miliar dengan Sandiaga Uno belum direspons Anies Baswedan. Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio (Hensat), mengaku sudah menelepon Anies dan mendapat penjelasan soal perjanjian tersebut.

Hensat mengaku dirinya ngobrol via telepon dengan Anies soal perjanjian utang Rp 50 miliar ini pagi tadi. Berdasarkan penjelasan Anies, menurut Hensat, perjanjian itu sudah selesai.

Dia mengatakan komitmen dalam perjanjian itu yakni jika Anies-Sandi menang dalam Pilkada DKI 2017, maka utang Rp 50 miliar itu dianggap selesai. Sementara, jika Anies-Sandi kalah, maka Anies akan mengganti utang tersebut ke Sandi.


"Tujuannya untuk menjelaskan tentang utang piutang Sandi. Nah Sandi sudah mengatakan bahwa dia nggak mau diperpanjang dan dia ikhlaskan," kata Hensat saat dihubungi, Selasa (7/2/2023).


"Nah sebetulnya perjanjian itu bukan lunas, bukan diikhlaskan, tapi sudah selesai, karena perjanjiannya adalah kalau kalah Anies harus mengembalikan, kalau menang selesai perjanjiannya, dia tidak mengembalikan apa-apa," lanjutnya.

Hensat mengaku ditunjukkan isi perjanjian oleh Anies, namun dia enggan membeberkan hal itu. Anies, kata Hensat, tidak terganggu dengan kehebohan isu tersebut.

"Ya gua lihat perjanjiannya, tapi nggak boleh disampaikan, saya ditunjukin. Anies nggak merasa terganggu, makanya yang disuruh bicara Hensat, karena sudah selesai perjanjiannya pada saat Anies menang pilgub. Jadi intinya itu bukan ikhlaskan, bukan lunas, tapi bahasanya selesai karena Anies-Sandi menang dalam Pilgub Jakarta," ujarnya.

Hensat mengatakan Anies tidak mengetahui alasan isu tersebut diangkat belakangan ini. Hensat menduga hal itu untuk memperburuk citra Anies.

"Tapi kenapa hal ini diangkat tiba-tiba, ya nggak tahu mungkin ini untuk mengganggu atau mencitrakan Anies nggak komit, tapi Anies komit, perjanjian itu selesai dan perjanjian yang ada adalah setelah itu antara Anies dengan rakyat Jakarta," ujarnya.

Seperti diketahui sebelumnya utang-piutang antara Sandiga dan Anies ini awalnya diungkap Erwin Aksa di YouTube Akbar Faizal. Erwin Aksa telah mengizinkan pernyataannya dalam video untuk dikutip.

Erwin, yang kala itu menjadi pendukung Anies-Sandi di Pilgub DKI 2017, menceritakan uang tersebut dibutuhkan agar roda logistik lancar dalam memenangi kursi DKI-1. Dia menyebut surat perjanjian utang-piutang ini disusun Rikrik Rizkiyana, pengacara Sandiaga saat itu.

"Itu memang waktu putaran pertama, ya. Logistik juga susah. Jadi, ya, yang punya logistik kan Sandi. Sandi kan banyak saham, likuiditas bagus, dan sebagainya. Ya ada perjanjian satu lagi, yang saya kira itu yang ada di Pak Rikrik itu," kata Erwin.

"Intinya, kalau tidak salah itu perjanjian utang-piutang barangkali ya. Ya pasti yang punya duit memberikan utang kepada yang tidak punya duit. Kira-kira begitu. Karena yang punya likuiditas itu Pak Sandi kemudian memberikan pinjaman kepada Pak Anies," katanya.



Redaksi
Komentar

Tampilkan

Terkini

PUISI

+